Cari Blog Ini

Senin, 28 Desember 2009

25 Juta Sepeda Motor untuk Bangsa dan 30 Tahun Selalu Terdepan Honda Buktikan Ketangguhannya


DISADARI atau tidak, ternyata di tengah minimnya sarana transportasi yang layak dan padatnya lalu lintas kendaraan, saat ini sepeda motor dipandang masih menjadi salah satu kendaraan yang paling efektif dalam menunjang aktivitas kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi tersebut setidaknya dapat dilihat dari dominasi sepeda motor, yang hampir setiap waktu memenuhi jalan-jalan utama maupun alternatif di kawasan perdesaan, apalagi perkotaan.

Meski pasar motor nasional sempat drop pada awal tahun ini, namun situasi tersebut perlahan tapi pasti mulai berangsur pulih. Salah satu indikasi makin membaiknya pasar diperlihatkan dengan kestabilan perekonomian Indonesia. Selain itu, masuknya Lebaran pada semester kedua tahun ini ternyata mampu membuat penjualan meningkat lebih besar dibandingkan semester pertama.

Bahkan pada Agustus 2009 lalu pasar motor nasional mencapai angka tertinggi sepanjang tahun, yaitu menembus 550.000 unit. Tahun lalu (2008) sebulan sebelum Lebaran, peningkatan pasar terjadi hingga 15% dibandingkan bulan sebelumnya. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sepanjang Januari hingga Juni 2009, total pasar motor (wholesales) tercatat sebanyak 2.538.909 unit. Capaian tersebut diyakini mampu melampaui angka psikologis, bahkan hingga akhir tahun ini total pasar motor diprediksi akan mencapai 5,3 juta unit.

Kondisi ini pula yang membuat produsen motor di Tanah Air merasa yakin kalau target penjualan mereka akan terus mengalami peningkatan, kendati sebelumnya sempat dihantui perasaan waswas akan lesunya pasar motor, akibat imbas krisis ekonomi global yang dimulai dari Amerika Serikat. Kekhawatiran tersebut sebenarnya sangat wajar, karena terkait dengan naiknya suku bunga dan nilai tukar rupiah. Apalagi selama ini sebagian besar atau sekitar 80% pembelian sepeda motor dilakukan melalui sistem kredit.

Sejatinya memang peluang bagi pertumbuhan pasar sepeda motor di Indonesia masih sangat terbuka lebar, terkait dengan semakin membaiknya perekonomian di Tanah Air. Kondisi ini pula yang terus dicermati produsen sepeda motor, termasuk PT Honda Astra Motor (AHM) dengan melakukan berbagai gebrakan dan inovasi agar memiliki daya saing serta memegang kendali pasar motor di Tanah Air.

Tak berlebihan pula jika kemudian Honda terus melakukan penetrasi pasar dengan menjadikan Indonesia sebagai basis operasi terbesar kedua setelah India. Indonesia memberi kontribusi hampir 20% bagi penjualan motor Honda secara global pada 2008 lalu dengan produksi lebih dari 15 juta unit. Ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di pasar sepeda motor. Sebab itu, Honda tentunya tidak ingin kehilangan momentum untuk terus tumbuh dan besar bersama rakyat Indonesia.

Prestasi luar biasa

Harus diakui setelah 38 tahun berkiprah atau dimulai pada tahun 1971, PT AHM berhasil membukukan prestasi luar biasa pada tahun ini, menyusul tercapainya produksi sepeda motor ke-25 juta di Indonesia. Luar biasanya lagi, pencapaian bersejarah tersebut tidak hanya yang pertama di negeri ini, tapi juga pertama di ASEAN. Realisasi produksi ke-25 juta ini secara faktual tercapai pada 3 Oktober 2009 di areal pabrik AHM Cikarang. Honda Vario Techno tercatat sebagai unit produksi ke-25 juta tersebut.

Tentu saja multiplier effect dari pencapaian tersebut, ibarat bergulirnya bola salju Honda mampu meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Di antaranya melalui penciptaan ribuan lapangan kerja baru. Dari sisi produksi, hingga September 2009 AHM sudah melibatkan lebih dari 500 vendor dan supplier, menyusul tingkat kandungan lokal produk Honda yang terus meningkat dengan rata-rata hampir 95%. Hingga September lalu, AHM sudah mempekerjakan sekitar 14.000 orang. Jumlah lapangan kerja akan berlipat jika memperhatikan banyaknya supplier, vendor, dan dealer yang terlibat dalam proses produksi hingga pengiriman sepeda motor Honda ke tangan konsumen.

Dengan kata lain, secara keseluruhan AHM, dealer, AHASS, toko suku cadang, dan perusahaan terkait lainnya memiliki seperempat juta pekerja hingga September 2009. Bahkan jika dihitung dengan anggota keluarga yang ditanggung setiap pekerja, yang terkait langsung maupun tidak, jumlahnya bisa mencapai 1 juta orang. Suatu kontribusi yang tidak sedikit di tengah derasnya badai krisis yang melanda negeri ini.

Dari sisi penjualan dan purnajual, AHM berhasil menggandeng sekitar 1.600 dealer dan hampir 4.000 jaringan bengkel Astra Honda Autorized Service Station (AHASS), sekitar 7.000 toko suku cadang, termasuk Honda Exclusive Part Shop (HEPS). Fakta ini menunjukkan betapa tingginya minat pasar terhadap keberadaan produk Honda, sehingga dari mulai kawasan perkotaan hingga perdesaan sepeda motor Honda tampaknya selalu menjadi pilihan.

Tak berlebihan bila President Director AHM Miki Yamamoto mengatakan, eksistensi merek Honda di Indonesia selama sekitar 38 tahun menunjukkan bahwa sepeda motor Honda sudah sangat dipercaya oleh konsumen di Indonesia. Pencapaian ini tentu tidak dapat dipisahkan dari potensi pasar sepeda motor Indonesia yang saat ini menjadi pasar sepeda motor ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India.

Potensi pasar yang besar ini telah dimanfaatkan secara optimal oleh AHM dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru. Tak heran jika selama tahun 2009, AHM tetap mampu memimpin pasar sepeda motor sekitar 46-48%. Sebagai gambaran, pada 2008 AHM menguasai sekitar 46,3% pasar sepeda motor di Indonesia dengan total penjualan sekitar 2,87 juta unit.

Bahkan untuk mendukung bisnisnya di Indonesia, Honda Motor Jepang berencana menginvestasikan kucuran dana sampai dengan 100 juta dolar AS. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan produksi sepeda motor di Indonesia, sebagai tanggapan atas semakin tingginya permintaan dari konsumen. Jika hal itu benar-benar akan dilakukan, tentunya akan membawa dampak positif bagi iklim investasi maupun peningkatan lapangan kerja baru di Indonesia.

Sebagai pemimpin pasar motor nasional AHM optimis mampu mencapai produksi ke-30 juta unit pada 2011. Keyakinan ATPM Honda di Indonesia tersebut karena mulai membaiknya perekonomian nasional. Tak tanggung-tanggung, target produksi 30 juta unit bakal dicapai kurang dari dua tahun. Setiap tahun rata-rata Honda memproduksi 2,6 juta - 2,7 juta. Tahun depan, total pasar diprediksi naik 10% yang otomatis berpengaruh positif pada tingkat produksi merek Honda.

Ingat motor ingat Honda

Bila diamati nama besar Honda di Indonesia faktanya sudah terbukti sangatlah besar. Kondisi tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari kiprah sepeda motor yang berlambang sayap mengepak ini, memang telah cukup lama ada di Indonesia, yakni sejak tahun 1971 lalu. Bahkan saking sudah melekatnya nama Honda pada sepeda motor di beberapa daerah, berbagai jenis sepeda motor merek lainnya pun kerapkali mereka sebut dengan nama Honda. Seolah-olah yang ada dalam benak mereka hanya ada satu merek motor, yaitu Honda.

Realita semacam ini terjadi baik di sejumlah daerah di Pulau Jawa maupun Sumatra. Kebanyakan masyarakat di wilayah tersebut menyebut semua jenis sepeda motor dengan sebutan Honda. Suatu fakta yang tak terbantahkan tentunya, semua itu merupakan hasil kerja keras semua unsur yang ada kaitannya dengan peningkatan branding (pencitraan) Honda. Kedekatan Honda dengan masyarakat Indonesia, dapat dilihat dari kandungan lokal di setiap motor Honda yang sudah sangat tinggi.

Di setiap motor bebek saja, kandungan komponen lokal sudah mencapai angka 98%. Begitu pula di motor skutik yang telah mencapai sekitar 90%. Sedangkan di motor sport kandungan lokalnya mencapai 85%. Saking dekatnya Honda dengan masyarakat Indonesia, Presdir PT Astra Honda Motor Miki Yamamoto pada suatu kesempatan bahkan pernah mengatakan, Honda adalah perusahaan Indonesia. "Karena itu jangan lihat kami dari Jepang, karena kami adalah perusahaan Indonesia," ujarnya.

Berbagai upaya yang telah dilakukan, mampu membuat PT AHM kembali meraih penghargaan Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2009 untuk kategori otomotif roda dua untuk tipe sport dan bebek yang diselenggarakan majalah SWA Sembada dan Lembaga Riset Independen MARS. Penghargaan IBBA 2009 ini merupakan penghargaan ke-6 yang diterima AHM sejak 2003. IBBA merupakan apresiasi bagi merek-merek yang dinilai terbaik di Tanah Air, sekaligus tolok ukur kinerja merek Indonesia.

Lihat pula bagaimana upaya Honda meraih hati masyarakat di tanah air, yaitu dengan melibatkan 500 vendor dan supplier produk lokal yang terus meningkat dengan rata-rata hampir 95%. AHM juga sejak tahun 2007 lalu secara rutin mengadakan Kontes Layanan Honda Nasional, dengan tujuan memotivasi ujung tombak Honda dalam melayani para pelanggan secara prima dan memuaskan.

Fakta ini secara tidak langsung menunjukkan betapa Honda benar-benar berkeinginan mencitrakan diri agar semakin dikenal dan disayang masyarakat Indonesia. Tujuan yang dicapai dari kedekatan Honda dengan masyarakat Indonesia tersebut, yaitu bagaimana mengubah mindset mereka agar jika ingat motor, langsung ingat Honda.

Komitmen AHM melalui produk dan segala aktivitasnya, membawa misi yang tidak pernah berubah, yaitu sebagai perusahaan yang selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumen, masyarakat, dan Indonesia, tentunya akan semakin menambah daya cengkeram Honda sebagai produsen motor yang mumpuni di Tanah Air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar